Bermain sambil belajar di Pinisi Edutainment Park

>> 29 January 2013

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya disini , jika saya dan keluarga mendapatkan kesempatan untuk bermain di Pinisi Edutainment park secara gratis.
Pinisi sendiri adalah sebuah tempat bermain "indoor" yang diperuntukkan untuk anak-anak dengan rentang usia 2 ~ 16 tahun yang menghubungkan seni, budaya, inovasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan lingkungan dengan konsep play, learn and explore.
Desain atau layout Pinisi menyerupai kota pelabuhan dengan landmark sebuah kapal kayu tradisional Pinisi

Lokasi Pinisi sendiri ada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan yaitu Pasaraya. Tepatnya di lantai 9 dan 10 Gedung B Pasaraya (sekitar Juni 2013 lantai 8 juga akan dibuka dan digunakan untuk science center, psssttt ini yang pertama di Indonesia lho)
Lokasinya cukup strategis bukan, karena dekat dengan terminal Blok M, jadi jika kita tidak memiliki kendaraan pribadi bisa menggunakan transportasi umum.

Untuk memasuki Pinisi bisa melalui 2 lift yaitu lift yang berada di dalam area gedung Pasaraya dan lift yang ada di samping gedung yang lokasinya berseberangan dengan hotel Ambara. Lift yang ini transparan lho dan pastinya membuat anak-anak senang dan terpana melihat sebagian kecil kota Jakarta.

Saat mulai memasuki area Pinisi kami disambut dengan lagu daerah Indonesia dan penampakan sebuah kapal besar. Di sudut area registrasi juga ada petunjuk arah wahana yang ada serta informasi harga tiket dan jam operasional. Hmmm cukup informatif


Kami pun mulai registrasi dan mendapatkan sebuah goodiebag yang berisi majalah Good Housekeeping, buklet informasi Pinisi, ballpoint, notes book dan tiket untuk makan siang. Untuk dewasa kami diberi pin VIP dan semua peserta diberi cap pada tangan (normalnya diberi gelang). Mereka juga menginformasikan jika kami boleh langsung bermain. Yiiihaaaa

Area pertama yang kami kunjungi adalah simulator 4D. Filmnya adalah Dinosaurus dengan kapasitas max 6 orang. Seruuuu dan bisa membuat membuat mba Rayya kaget melihat mulut Dino yang besar ada di hadapan mukanya. Sayangnya pergerakan kursi agak sedikit kasar dan bisa membuat perut terasa mual. Dan juga kami lupa berfoto disini.

Setelah itu kami naik ke lantai 10 dan naik chocho train. De' Raffa senang sekali, sambil kereta berjalan dia bernyanyi " aik nta mpi ntut ntut ntut, ciyapah nda uyut ". Kereta berjalan mengelilingi area pinisi sebanyak 2 putaran.
Kemudian kami pun mulai mengekplorasi area di lantai 10 ini.
Disini ada chocho train, kedai pinisi, toddler area, cyber games, wall climbing dan miniatur rumah adat di Indonesia. Saya dan anak-anak pun menyempatkan diri berfoto di salah satu miniatur rumah adat tersebut.



Dengan sedikit rayuan, anak-anak pun mau mencoba wall climbing. Untuk mba Rayya ini bukan yang pertama tetapi untuk de' Raffa ini yang pertama kali dan tentunya dia belum mengerti apa itu memanjat dinding. Tetapi awak pinisi sangat memahami kondisi ini. Dengan gaya yang ramah dan bersahabat mereka menjelaskan dengan cara sederhana. Misalnya "de' Raffa yang kuat dan berani pasti bisa naik, kan ada tali nih yang jagain, yuk tos dulu biar tambah semangat" terus mereka berpelukan. Saat proses memanjat pun awak pinisi selalu memberikan pujian dan arahan, setelah selesai pun mereka kembali bersalaman dan mengucapkan terima kasih. I heart you mas-mas awak pinisi.



Kami pun kembali turun ke bawah karena area cyber game digunakan anak lain dan toddler area kurang mengasyikkan untuk anak-anak ( ya iyalah itu kan untuk anak usia di bawah 3 tahun).
Kami memilih flying fox, selagi masih sepi. Tadinya hanya mba Rayya yang akan naik, tetapi de' Raffa mau ikutan juga. Untungnya diperbolehkan oleh awak pinisi dengan syarat anaknya berani. Di sini aku kembali terharu melihat betapa sabar dan bersahabatnya awak-awak pinisi. De' Raffa menangis saat memanjat, tetapi dengan sabarnya mereka memberi semangat dan saat adik berhasil mereka memeluknya. Bahkan sebelum melanjutkan mereka berkat "de, ayo beri senyum manis dan dadah sama papa mama di bawah yaa".... Itu membuat kami percaya dan merasa tenang jika anak kami akan baik- baik saja. Mereka menuntun dan mengarahkan dengan sabarnya. Tidak mudah lho, apalagi anakku baru berusia 3 tahun. Dan anak- anak pun meluncur dengan suksesnya, serta rengekan untuk meluncur lagi. Hmmm, nanti yak nak, ini jantung sudah mau copot rasanya.



Kemudian anak-anak mencoba Kiss car, ini seperti boom-boom car. Bedanya mobil ini ada 2 tuas di samping kanan dan kiri yang berfungsi untuk membuat mobil berputar dan maju. Mobil ini cukup aman karena ada safety belt yang dipasangkan di badan anak- anak. Seruuu kayanya, sayang yah kami orang dewasa nga boleh naik, kan pengen. Hiks hiks...

Lalu kami mulai mengeksplor area lantai 9 ini. Ada apa saja yaaa, nih listnya :
a. Carrousel ( komedi putar modern )
b. Simulator 4D, pilihannya filmnya cukup beragam dan boleh nonton berulang kali.
c. Kids playground, playground yang cukup tinggi sampai 5 tingkat,sayangnya hanya
    3 tingkat yang boleh digunakan. Jangan lupa untuk memakai kaos kaki, jika lupa
    membawanya, bisa membelinya disini
d. Kiss cars, semacam boom- boom car
e. Theater pinisi, disini digunakan untuk pertunjukkan dan planetarium
    Untuk planetarium, katanya ini planetarium layar datar pertama di Indonesia,
    Sayangnya kami tidak mencoba wahana ini.
f.  Kelas-kelas atau galeri seperti kelas vokal dan drama, kelas angklung, kelas batik,
    kelas pagelaran, kelas tari, kelas gamelan. Dan setelah 20 menit latihan, anak- anak
    akan ikut pertunjukkan di panggung theater pinisi. Wahhh, Indonesia sekali yaaa,
    ini salah satu nilai plus buat Pinisi.
g. Souvenir shop, barangnya lucu- lucu dan bagus, apalagi kemarin saat datang
    ada potongan khusus antara 30-40%.
h. Flying fox, ada 2 lintasan luncur, yang satu lebih pendek dan yang satu lebih panjang
    jalurnya.





Mba Rayya sempat ikut kelas batik, dia senang sekali. Sampai-sampai hasil membatiknya dia tunjukkan ke guru dan teman- temannya di sekolah. Dia bercerita ke semua temannya dan memaksa saya memasukkan foto- fotonya di pinisi ke account Facebooknya agar semua temannya dapat melihat betapa menyenangkannya bermain di pinisi.

Sebenarnya selain menemani anak- anak bermain, saya pun mengikuti workshop tentang cara penulisan blog. Ini akan saya bahas terpisah.

Setelah mengeksplorasi semua area bermain di pinisi ada beberapa kelebihan dan kekurangan Pinisi.
Untuk kelebihannya adalah :
a. Staf atau biasa disebut awak pinisi sangat ramah, bersahabat dan mengerti bagaimana cara berbicara serta bersikap dengan anak- anak. Mungkin terlihat sepele, tetapi bagi kami orangtua ini merupakan point penting, karena dengan ini kami bisa percaya dan tenang membiarkan mereka bermain tanpa harus didampingi orang tuanya.
b. Area permainan cukup bersih dan aman. Sebelum bermain di kids playground, kami sudah mengecek apakah ada sudut- sudut yang tajam, atau bagian- bagian yang berbahaya bagi anak- anak. Untuk para orangtua, biasakanlah mengecek dahulu sebelum anak- anak bermain. Karena saya pernah menemukan di salah satu playground yang cukup terkenal di Jakarta, ada paku yang menonjol di lintasan slide
c. Kelas- kelas yang mengajarkan beberapa kesenian daerah, kalau bisa ditambahkan juga yaa kelas lainnya
d. Adanya Kak Seto Center, yang dapat memberikan analisa kecerdasan dan minat anak yang sangat berguna untuk perkembangan diri anak

Yang pasti sangat Indonesia sekali, semoga bisa ya membuat anak- anak Indonesia lebih mengenal adat dan budaya bangsanya sendiri dan tentunya lebih mencintainya

Dan untuk kekurangannya :
a. Musholla, sebenarnya kami bisa melakukan ibadah di nursery room di dalam theter pinisi, tetapi sayangnya tidak ada tempat untuk berwudhu dan tidak ada pemisahan tempat sholat untuk pria dan wanita
b. Pelayanan untuk kedai / restaurant yang cukup lama. Tidak tahu apakah memang karena ada acara ini makanya pelayanan menjadi lambat dan sedikit kacau yaa
c. Koordinasi dengan security gedung dan pengelola parkir, karena perbedaan waktu jam operasional pinisi dan pusat perbelanjaan berbeda. Jangan sampai seperti yang saya alami, parkir di gedung lantai 2A dan harus turun berjalan kaki melalui area parkir, karena semua pintu terkunci.

Jadi, saya dan keluarga sangat merekomendasikan Pinisi Edutainment Park sebagai tempat bermain dan belajar yang menyenangkan untuk anak- anak.
Andai bisa dapat tiket gratisnya lagi, hua ha ha.....


Pinisi Edutainment Park
Pasaraya Blok M, lantai 8, 9 & 10
Jl. Iskandarsyah II/2 Kebayoran
Jakarta 12160

Telp : 021-7264499, 7266060
Fax. : 021-7226080

Twitter. : @PinisiIndonesia
Facebook : PinisiEdutainmentPark
Blog : http://pinisiedutainmentpark.blogspot.com
Website : www.pinisi.co.id



Read more...

Tiket gratis bermain di Pinisi Edutainment Park

Sebelumnya memang saya sudah mengetahui tempat ini sejak Des 2012 lalu. Waktu itu saat sedang mengunjungi Pasaraya waktu liburan sekolah. Nah karena salah pencet tombol lift akhirnya nyasarlah ke Pinisi. Kaget juga waktu itu, lah itu kapal besar ko bisa muat ya masuk mall.
Saat melihatnya, saya dan mba Rayya langsung tertarik untuk bermain disini, tapi sayang menurut awak Pinisi ( ini adalah sebutan untuk para mas2 dan mba2 yang menemani kita bermain ) saat ini arena bermain sedang ditutup sementara dan baru akan dibuka jam 14.00 siang karena ada briefing dari kapten dan owner. Howalahh kuciwa rasanya dan akhirnya kami terdampar di Pasya Playground ( ripiuw terpisah yak)

Sekitar pertengahan Jan 13 aku membaca timeline twitter, eh ko banyak yang dapat undangan gratis dari Pinisi, ada apa yaaa ? #kepo
Akhirnya aku memberanikan diri kirim message via twitter untuk menanyakan apakah aku bisa mendapatkan undan gratisnya ? #mak irit beraksi.
Dan dijawab BISA jika aku memang mempunyai blog dan aktif. Hu hu... aku terakhir nulis Des 2011, yahhhh gagal deh dapet tiket haratis.
Eh ternyata keberuntungan datang, aku menerima email undangan untuk acara family gathering blogger tgl 26 Jan 2013 untuk 4 orang, free lunch plus bermain gratis sepuasnya. hurrayyy....

Nah hari yang dinanti pun tiba. kami berangkat dari Bekasi jam 09.00 dan sampai di Blok M jam 09.30dan karena si sumami trauma banjir, akhirnya kami parkir di gedung lantai 2a. Jreng...jreng apa yang terjadi...pintu masuk ke dalam mall masih terkunci. Mencoba naik lift hanya sampai lantai 6 (ini mah gedungnya papah Latief #sokikrib). Akhirnya setiap lantai kami coba buka dari lift dan hampir semuanya masih tertutup rolling door. jadi dipastikan hanya 1 lantai saja yang terbuka yaitu lantai dimana kami parkir, yaahhh nasib.
Untungnya kami bertemu dengan seorang satpam yang baik hati dan berwajah sendu (belum sarapan ya pak?) dia mengatakan kita harus turun ke bawah berjalan kaki melalui jalan masuk mobil. Hhuweehh, ini lagi pakai high heels pak.
Sampai di bawah kami menuju gedung B (dulu namanya Seibu). Nah di area samping gedung B Pasaraya ini yang lokasinya berseberangan dengan hotel Ambara ada lift transparan yang akan membawa kita langsung ke Pinisi.
Yuk mari kita pencet tombol angka 9.

Kami disambut dengan mba cantik berwajah manis dan mulai memasuki area registrasi. Disana kami mendapatkan goodie bag yang berisi majalah Good Housekeeping, buklet Pinisi Edutainment Park, pulpen, notes book dan tiket untuk makan siang. Sebelum mulai bermain tangan kami diberi cap dan untuk orang dewasa diberi tag VIP ( kalau bayar normal, bukan diberi cap tetapi dikasih gelang).

Disni aku melihat beberapa mahmud (mamah muda) saling cipika cipiki, hmmm mungkin komunitas blogger kali yaaa... Akupun dari awal sudah sadar, jika nanti kesini tidak akan bertemu dengan teman yang kukenal, walaupun ada beberapa wajah yang cukup familiar. Ya iyalah, lha wong mereka itu celeb Blog, lha diriku sudah blog haratisan, nga nge-link kemana-mana pula. Sudahlah, niatnya kesini kan mau bermain.

Dan trada..... mari mulai bermain.

Read more...

suatu hari di bis sekolah

>> 16 December 2012

Pasti pada mikirnya lagi naik bis sekolah kan ? yup, betolll 👍, tapi ini bis sekolahnya ada di dalam mall yaitu di Paper Clip Gandaria City.      



aku suka kuningnyaaaaaa

Read more...

Sahabat

>> 13 December 2011

Apakah saya mempunyai sahabat. Ya saya punya, berapa ? Hmm tidak akan saya sebutkan disini secara spesifik takut menyinggung perasaan orang nantinya ...#ealah sopo sing baca toh mbakyu
Ada sahabat dari smp, dari sma, dari kuliah dan teman bermain waktu kecil. Biasanya saya curhat tentang A pada si Aah, tentang B pada Beibeh, tentang C pada si Ceuceu, jadi nga ada 1 orang pun yang saya curhatin tentang A, B dan C. Kenapa ???
Karena mereka berbeda.
Sahabat yang 1 sangat keibuan, kalo curhat nasehatnya panjangggg beuner, kadang dengerin sampai ngantuk, maaf ya cyinnn... tapi nasehatmu membuat diriku nyaman ko'.
Sahabat 2 & 3 gaul habis dan termasuk kaum socialite di ibukota, ini nih yang sering ngeracunin ngajak "ajep", hua ha ha jadi terkenang saat2 nakal dahulu....#ehem rapiin kerudung yang melorot tiba-tiba
Sahabat 4 & 5 termasuk kaum feminisme, filosofinya apa yang gue suka itu yang gue lakuin, peduli amat sama perasaan orang lain, nah kalu lagi suntuk dan kesel, aku lebih suka curhat ama dia, yang ada tuh cerita sambil meledak2. Pernah dulu pas nongkrong di oh la la PIM, ditegur sama pelayan karena kita bertiga ribut...hi hi hi...#ya iyalah trio kwek kwek
Sahabat 6,7, dst.... biasa2 aja, tapi enak kalau diajak nongkrong atau cuci mata bareng, maklum isi dompet kita nga jauh beda, jadi biasanya beli barangnya pun nga beda2 amat

Namun sayang, karena hampir semuanya sudah berkeluarga dan mempunyai anak, jarangg bgt bisa ngegoss, cuci mata, blanjablenji bareng lagi bahkan sudah nga ada lagi tuh telp kring2 jam 1 pagi. Kalau pun kita playdate pasti bawa anak, yang ada ngegossnya juga nga bisa terlalu vulgar.

Hmm semoga ya jika anak kita nanti sudah besar, bisa playdate ibu2nya saja dan rencana buat vakasionk bareng terrealisasi....#plak plak sadar bu...

I miss u all, peyuk satu-satu, kecyup basah pipi kanan pipi kiri

Read more...

About this Blog

Seguidores

    © mij en mijn familie verhaal te. Friends Forever Template by Emporium Digital 2009

Back to TOP